2 April 2016
24:04
strangers! kangen gak sama adita ? saya sih kangen.
Tanggal 1 berakhir saya masih terjaga.
Tadinya saya ingin menceritakan karakter seseorang. Tapi,
mendadak balik arah kesaya lagi.
Beberapa menit yang lalu, saya masih tiduran sambil
melamunkan apapun yang ingin saya lamunkan.
Saya teringat pesan seseorang, untuk pulang bulan April ini.
Alasannya, untuk mengenang 100 harinya bapak tidak ada di
Bumi.
Saya ada di situasi iya tapi tidak. Segalanya serba ambigu. Saya
coba iyakan tapi ternyata tetap tidak.
Perasaan saya, atau entahlah apa ini. Yang jelas ini dimulai
saat beliau pergi.
Sendiri. Sendirian. Sepi. Kesepian. Tidak aman.
Tidak ada wadah untuk saya meringkuk lagi. Segalanya seolah
diambil, dibuka,direbut, lalu saya hanya diam tanpa berusaha untuk memperbaiki.
Sudah.
Yang saya pahami, pandangan orang terhadap saya adalah “kecil”. Tapi, tanpa sadar
mungkin yang kecil yang akan mematikan.
sama sekali bukan ancaman, tapi harapan yang akan menjadi pembuktian. Saya siap untuk menjadi berani. Sekarang.
sama sekali bukan ancaman, tapi harapan yang akan menjadi pembuktian. Saya siap untuk menjadi berani. Sekarang.
Di cermin, saya lihat bayangan saya. Ada bapak di mata saya.
Saya senang bapak disitu. Tapi, perlahan bapak hilang atau mata saya yang mulai
kabur ?
yang benar adalah saya yang mengusir bapak dari situ. Saya menangis.
Bapak gak mau disitu lagi. Tidak menangis berarti itu kuncinya. Tidak lagi.
Ahhh kesal saya ! libur malah bikin saya jadi gelisah gak
karuan. Kadang, yang namanya libur bukan berarti liburan. Saya lebih baik ngisi
soal ujian dari pada disiksa perlahan sama pikiran sendiri. Dasar saya situkang
ngeluh. Maaf.
No comments:
Post a Comment