Tuesday, 26 November 2013

18 Desember (old post) cerpen ini tugas sekolah gue waktu kelas 10.


    cerpen ini gue bikin pas kelas 10 jadi harap di maklum ya kalo ada salah-salah apapun itu bentuknya haha. lagian jujur sih gak bisa bikin cerpen. kalo temen gue nih *lirik adita* dia jamin deh jagooo banget ! dulu aja gue pernah jadi reader pertama novelnya lho.. sayangnya novel dia gak sempet terbit malah termakan virus. tapi tenang lo pasti bakal tau tulisan-tulisan dia disini ! so.. tunggu aja puisi-puisinya,cerpen-cerpennya kecuali yaaa novelnya hahaha.
yooo monggo di baca Strangers !

 
     Dia berdiri di belakang jendela usang ,diam,menatap jauh entah kemana ,menikam setiap inci yang ia lihat,indah hari ini indah,hangat,sejuk,semuanya terasa begitu nyaman.gadis yang sejak tadi diam akhirnya mulai meneteskan air matanya,kenapa ? kenapa kau menangis Adelia ? ia bingung apa yang akan ia lakukan di tahun yang menurutnya spesial,adakah orang lain yang mengganggap tahun ini begitu spesial seperti dirinya ? entah lah,biarkan waktu yang menjawab. Ah ya... namanya Adelia Pradhita ,gadis yang sebentar lagi menginjak usia 17 tahun,18 desember nanti ,2 bulan lagi.

      Sejak tadi tak ada suara yang terdengar,hening,hanya hembusan angin yang menyapa rambut nya yang terurai bebas,cantik dia begitu cantik,namun tak seperti biasanya dia terlihat murung . Adelia kau tau ? di sana ada seseorang yang begitu memikirkan mu, Dika dia Dika seseorang yang begitu tau ,seseorang yang begitu dekat,sangat dekat namun tak terlihat.

      Gadis berperawakan tinggi sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah ,dia merapikan setiap inci ruangan yang akan ia tinggal kan beberapa jam saja,hanya beberapa jam. “berantakan,huh...apa aku gila ? padahal kemarin sudah aku bereskan semua ruangan ini !! “ gumam nya, dia sedang berusaha meraih bawah tempat tidurnya yang ia rasa ada sesuatu di bawahnya “ah..ya dapat !! “ pekiknya, dia mengeluarkan 1 kotak kayu usang yang penuh debu,dan sudah keropos di makan usia juga rayap, JEGER !!sesuatu yang kecil,sesuatu yang membuat hatinya tersayat kembali datang “ kau masih ada NATADITA ? “ ucap nya lirih dan bergetar, tak butuh waktu berjam-jam menunggu , beberapa detik saja ia kembali menitikan air mata yang  begitu indah keluar dengan sendirinya “ aku harus move on ! kenapa kau masih saja di sini ? kau tau ? aku masih ingat, kau yang mencampakan ku ! “ ucapnya keras ,ia bangkit dari duduknya ,sekejap dia menghilang di balik pintu putih yang sudah mulai berubah menjadi warna kuning .

      Badan nya terguncang, ia berlari-berlari dan terus berlari. “TUHAN !! apa salah ku ? mengapa tak kau ijin kan aku tuk melupakan nya ? apa Kau akan terus memberiku ingatan ini ? aku mohon hentikan sekarang juga !! kemana dia ? kemana seseorang yang begitu ku harapkan akan kembali ? kemana di..kkka”suaranya makin lirih,semakin lirih saat menyebutkan suatu nama yang sudah lama tak ia ucap kan,sejak 3 tahun yang lalu.Dia masih diam dalam tangisanyang tak bisa terlihat, di taman yang tak sengaja ia temukan ,dari tadi dia hanya diam,tak bergeming sedikit pun,dalam sekejap semuanya basah ,hujan teruss mengguyurnya hingga sore ,ya hari ini Adelia bolos,dia tak menghiraukan hukuman apa yang akan ia dapat besok hari.

      Dia berjalan gontai, berusaha memapah dirinya sendiri.mencari celah di antara matanya yang membengkak,di ujung jalan sana ada seseorang yang melihatnya.dia iba ,namun apa ini saat yang tepat untuknya muncul di hadapan gadis yang amat ia cintai ? saat ini kah ? “Adelia...aku merindukan mu,sangat...tapi maap bukan hari ini “ dia berkata lirih,dan pergi begitu saja . tidak Adelia tak melihatnya ,sudah dia sudah tak terlihat. “oh...kepalaku pusing sekali,BRUKK” ucap Adelia saat ia berusaha membuka kunci kamarnya,dia jatuh ,jauh melayang entah kemana “ADELIA...kau kenapa nak ? ya ampun...” teriak ibu-ibu berperawakan gendut namun sangat keibuan,dia lah yang merawat adelia semenjak kecil,ya Adelia adalah seorang anak yatim piatu yang di titipkan di panti asuhan,sampai sekarang.Dulu banyak yang mau mengadopsinya tapi ibu Anita lah yang tidak mau memberikan hak asuh pada orang lain,dia terlau sayang pada gadis ini,dia hanya berkata “Dia anaku” setiap ada yang mau mengadopsinya. Bu Anita segera membantu Adelia untuk masuk ke kamar,malam ini dia akan merawat adelia.

joshsommers7.jpg      Hari sudah pagi,ibu-ibu itu sudah  kembali ke panti.Adelia dia masih tidur,hari ini hari libur jadi bu Anita tidak harus membangunkannya terlalu pagi, “aw” dia menyetuh kepalanya yang masih sedikit pusing,”hari apa ini ?ah ya,mingggu” ucapnya lemah.dia berusaha untuk bangun,susah tapi berhasil.lalu sorot matanya tertuju pada kotak usang yang ada di meja belajarnya namun bukan itu yang membuatnya penasaran,ada sesuatu yang lain “apa ini ?” ia menggambil surat kecil putih yang ada di atas kotak usang yang kemarin membuatnya menangis “itu surat yang ku temukan kemarin di depan kamarmu Adel” ucap ibu-ibu gendut yang datang membawa makanan. “surat? Untuku ?” tanyanya pada bu Anita “hmm mungkin iya,jika bukan lalu kenapa ada di dpan pintu kamarmu ?mungkin itu pacar mu sayang” ucap Anita lembut “mm...aku tak punya pacar,mungkin ini untuk panti ,bu” ia memberikan surat itu pada Anita “tidak sayang ! coba kau baca terlebih dahulu,jika bukan kembalikan padaku nanti siang”tolak Anita lembut,lalu dia menghilang di balik pintu”hmm baiklah,aku mau mandi dulu” sahut Adelia.

      Dia kembali melihat amplop surat putih yang masih terbungkus rapih,perlahan ia membukanya dan ia mulai membaca rentetan kata yang membuatnya tertegun,

To: Adelia Pradhita
Selamat pagi aku tau kau akan membacanya pagi hari,
Tersenyumlah untuku hari ini ,aku mohon ?
Kau pasti bertanya – tanya siapa aku ?
Kau akan mengetahuinya 2 bulan lagi,saat kau merayakan ulang tahun mu yang ke- 17
Aku,bukan orang yang dekat dengan mu,namun aku selalu melihatmu dari sini,
Jadi tersenyumlah,karna itu bisa membuatku ikut tersenyum seharian,
Oya.. aku ingin pada hari dimana aku bertemu dengan mu,kau memakai kerudung putih yang akan segera aku kirimkan 
Pagi ini,buka lah jendela usang yang ada di kamar mu,aku akan menyimpanya di sana !
Satu lagi ,
Aku menyayangi mu gadis ku ...
                                               
                                                                                                                Hatimu...


tickettofear8.jpg    “hatimu..?” dia berdecak melihat kata terakhir yang tertulis di surat itu, “apa-apaan ini ? ahhh...aku atau pasti orang gila yang mengirimnya,awas saja jika tidak ada sesuatu di jendela itu”ucapnya lagi ,sambil berjalan menuju jendela usang ,lalu membuka nya “BRUK” kotak putih tiba-tiba jatuh di hadapannya “apa ini? Ah...aku mohon jangan membuatku takut” ia membawa kotak itu lalu menaruhnya di atas ranjang kecil miliknya,lama dia memandangnya,melihat setiap centi kotak itu,apa ada namanya ? itu lah yang ingin ia tau,tapi hasilnya nihil ! kotak itu putih polos “baiklah..” ia meraih kotak itu,membukanya perlahan dan ia menemukan secarik kertas biru dan kain putih yang menurutnya kerudung ,lalu ia membaca isi kertas itu ,


To:Adelia Pradhita
Hey cepat sekali kau mengambil kotak ini ? baru aku katakan langsung kau bawa saja !
Haha...tapi tak apa,silahkan lihat kain itu ,itu adalah kerudung putih yang ku maksud,
Pakailah nanti 18 desember 2012 aku akan memberitahu mu lewat suratku yang ke-2..

                                                                                                                Hatimu....


Masih sama,isinya hanya basa-basi,tak ada nama jelas yang tertera selain nama Adelia Pradhita. “huh,aku pikir ada namanya...baiklah aku akan menunggu hari itu” ucapnya sambil menutup kotak itu,lalu berlalu di balik pintu tua kamarnya.

~Disana~

Sesosok pria,sedang tersenyum di kamarnya,wajahnya tampak pucat namun semburat kesenangan terpancar dari raut wajah tampan nya “Dika...makan obat dulu sayang,katanya mau sembuh ?” ucap seorang ibu yang berpenampilan serba mewah ,dia ibu Greta ,ibu angkat Dika “hmm ma,aku mau makan obat asal jangan bilang sama papah ya,kalo aku sakit lagi “sahut nya dengan wajah polos yang sengaja ia buat untuk membujuk ibunya “hmm kamu ya ! ga bisa gitu dong sayang,kalo penyakit kamu tambah parah gimana ?” ucap nyonya Greta cemas “mah,aku kuat...mamah tau kan penyakit ini sudah 3 tahun aku derita,dan sampai sekarang aku masih hidup, ayolah mah ?” rayunya lagi “Dika..baiklah tapi ada apa sebenarnya?” Tanya nyonya Greta penasaran “akhir tahun ini aku ingin berada di indonesia,aku ingin melihat orang yang ku sayangi,untuk yang terakhir kalinya” ucap dika,sambil tersenyum senang,membayangkan saat dia bertemu dengan Adelia “sayang ,bukan bukan terakhir ... mamah yakin itu,bersabarlah” ucap nyonya Greta lirih sambil memeluk anak semata wayangnya  yang ia adopsi 3 tahun yang lalu.

~3 tahun yang lalu~

“Dika...Dikaaa” ucap bu Anita,dika masih saja tidak mau melepaskan pelukanya pada Adelia “gak mau ! kalo aku ikut ibu itu, Adel juga harus ikut !!!” teriak Dika “sayang,kalian berbeda...ada kalanya kalian bersama,dan ada kalanya kalian berpisah” ucap bu Greta”sudah lah dik,aku akan bertemu lagi dengan mu kau akan sering kesini bukan ?” tanya Adelia “iya aku akan sering kesini,bila perlu aku akan membuat istana di dekat danau panti ini adel” ucap dika dengan sedih “baiklah aku tunggu”sahut adel semangat”adel,ini kotak yang aku buat kemarin dengan pak tio,di dalamnya ada bunga untuk mu” ucap dika,dengan senyum mengembang,lalu dengan sigap ia mencium kening Adelia dan berkata”NATADITA yang artinya pradhitawinata akhir nama kita” sejak saat itu Dika tak lagi kembali,tak lagi,sementara Adelia dia selalu menunggu kedatangan Dika,sampai kapan pun,sampai dia tak terlihat.

chocolate5.jpg~kembali~

     “bu... sekarang tanggal berapa ?” ucap Adelia yang sedang merapikan mukena yang baru saja ia pakai sholat mahgrib berjamaah bersama anak panti yang lain “mm 17 sayang,memangnya kenapa?” jawab bu Anita”mm tidak hanya ada sesuatu yang aku tunggu” sahut Adelia,dengan senyum mengembang di bibirnya” ulang tahun mu ,bukan ?” tanya bu Anita penasaran” hmm bukan ulang tahunya bu,tapi hari itu aku akan bertemu dengan orang misterius yang mengirimku surat 2 bulan yang lalu” ucap Adelia,sambil berlalu meniggalkan bu Anita yang masih kebingungan”hmm yang mana ya del ?” tanya bu Anita lagi “ haha ibu gak usah di inget-inget, ini urusan anak muda !”sahut adelia sambil menahan tawa melihat wajah ibunya yang kebingungan.

      Hari sudah gelap,tapi Adelia masih menunggu surat ke-2 yang telah di janjikan untuknya,”mana ya? Ko ga ada surat nya?” gumamnya sambil melihat sekeliling pintu kamar nya,lalu ia masuk dan menghampiri jendela usang yang terbuka bebas,dia berdiri di samping jendela menatap langit yang begitu indah malam ini “Dika,kau tau? Besok usia ku 17 tahun,untuk yang ke-4 kalinya kau tak datang dika,apa di sana kau lupa padaku ? mana istana yang kau janjikan padaku di danau itu ? kotak itu sudah usang dika -_- bunganya juga kering,aku mau yang baru,kembalilah sebelum aku mati T.T” ucapnya parau,tak terasa air matanya kembali mengalir di pipi merahnya”aku merindukan mu” tangisnya semakin deras ,saat ia mengatakan kata-kata yang sudah tak terbendung lagi,namun tangisnya terhenti oleh kertas yang tak sengaja ia sentuh di ujung kanan jendela kamarnya ,ia meghapus air matanya,dan segera mengambil kertas itu ,lalu membacanya..


To: Adelia Pradhita (jantungku)
Selamat malam aku tau kau membaca nya malam hari...
Sudah siap bertemu dengan ku ?
Aku sudah tidak sabar Adelia
Aku mohon jangan menangisi kesendirian mu malam ini !
Aku mohon setelah bertemu dengan ku jangan pernah lagi kau menangis
Besok berikan lah aku senyum terbaikmu
Jalani hidupmu dengan ceria,aku rindu gelak tawa mu
Jadi aku mohon untuk yang terakhir kali
Bahagia lah untukku
Besok gunakan kerudung itu dengan baju yang sewarna dengannya
Datanglah pukul 7 malam ke danau dekat panti ini..
chocolate6.jpgAku yakin kau akan menjadi gadis tercantik besok malam
I love you my princess :*
                                                                                                                Hatimu...


“aku tau...apa kau dika?” tanyanya lirih sambil menutup mulutnya tak percaya,sedetik kemudian ia buncah dengan tangisannya yang tak bisa tertahan lagi “ aku benci pada mu !! kenapa baru sekarang ?” Adelia menangis malam ini dia tertidur dengan kedua tangan memeluk surat kecil putih itu,hingga pagi hari.

     Hari sudah malam,Adelia sudah bersiap-siap sejak tadi sore,memilih- milih pakaian yang akan ia gunakan,memasang kerudung putih itu lalu melepasnya kembali,menunggu malam yang terasa begitu lama untuknya,ya tepat pukul 7 malam dia berjalan menuju danau dekat panti ,matanya berputar melihat sana- sini “mana dia ?” gumamnya dalam hati.

      Perlahan ia mulai putus asa ia duduk di bangku putih yang terpasang di pinggir danau, “selamat malam Adel” ucap seorang lelaki tampan yang segera duduk di sampingnya,ia memakai baju yang sewarna dengan baju Adel ,ya...berwarna putih ,dengan cepat Adel menatap pria itu “Diii...kk..aa” ucapnya gugup “hmm...siapa lagi memang ada lagi ya cowok setampan aku di sini?” ucapnya sambil sedikit tertawa “kamu...kamu kenapa?” tanya Adelia heran “aku? Aku tidak apa-apa,mm maap aku memakai topi karna rambutku baru saja di potong dan ini gagal ! jadi ini hanya untuk aksesoris” ucapnya berbohong “tapi...muka mu pucat ?”tanya adelia lagi “pucat ? mungkin karna kau baru melihat ku setelah 3 tahun jadi muka ku terlihat berbeda,sudahlah sini...” ucap dika sambil memapah Adelia untuk mengikutinya”di sana lihatlah”.

     Indah sangat indah ,kerlap-kerlip lilin yang tertata di tengah danau itu membentuk sebuah tulisan “ HAPPY BIRTHDAY ADELIA NATADITA AND I LOVE YOU” . Adelia hanya terdiam terpaku melihat tulisan yang membuatnya sesak ,lalu ia menangis “DIKA ! AKU MOHON ! JIKA KAU DATANG HANYA SESAAT JANGAN LAKUKAN INI ! INI AKAN MEMBUAT KU SAKIT !” teriak Adelia parau “Adel ? aku hanya...” ucapanya terpotong “hanya ingin memberi harapan palsu padaku ?” tanya Adelia sinis “tidak tentu tidak,baiklah jika ini membuatmu sakit,aku akan pergi” ucap Dika lirih “pergi? Kau pergi lagi ? knapa tidak selamanya kau PERGI !!!”sahut Adel dengan nada yag sesak oleh tangisnya”aku menyayangimu Adel jagalah kerudung itu sampai kapan pun “ ucap Dika sambil mengecup kening Adel “selamat ulang tahun” ucap nya lagi lirih”aku pergi” ucapnya untuk yang terakhir.Dika semakin menjauh ,bayanganya mulai hilang di telan kegelapan ,dan adel dia diam menangis di danau itu hingga pagi bu Anita menemukan Adelia yang tertidur di kursi danau,dengan keadaan demam tinggi.

     Satu minggu sejak kejadian itu ,Adelia menjadi sedikit murung,dan tepat hari minggu pagi satu surat datang untuknya,tapi bukan dari depan pintu usangnya,bukan juga dari jendela tua itu,ada seseorang yang mengantarkannya sambil membawa bunga serta membawa kabar yang mungkin tidak akan bisa Adel terima . “dia sudah pergi” ucap ibu muda dengan pakaian putih nya kepada gadis yang baru saja menginjak usia 17 tahun,”siapa?” ucap adel lirih “ini,terimalah, ini yang harus ku berikan padamu” ucap bu greta,sambil menyerahkan surat kecil putih”dii..kka ?” tanya Adel “kau akan tau” jawab bu greta sambil pergi meninggalkan adel .

JD.jpg
To: Adelia Pradhita (hidupku)
Hari yang indah bukan ?
Aku sudah menepati janji ku padamu,
Aku sudah menemuimu,dan aku sudah pergi untuk selamanya
Adel,aku menghilang selama 3 tahun karena aku harus diam di rumah sakit di luar negeri,maap aku telat,maap aku tidak bisa membuat istana di danau ,namun aku sudah membuat lilin-lilin itu hidup,
Adel,aku mengidap penyakit kanker otak stadium akhir saat bertemu dengan mu,maap aku berbohong soal rambut dan muka ku
Adel,andai Tuhan masih memberiku hidup pasti aku akan menjadi suamimu kelak,
Namun,Tuhan berkata lain,aku hanya di takdirkan untuk mengenalmu sampai sini,tapi aku akan terus melihatmu dari sini dari surga
Jalanilah hari mu seperti dulu ! oya ,kau ingat aku pernah berkata bahagialah untuku
Bukalah hatimu untuk yang lain,dan simpan lah aku di hati kecil mu yang terdalam,
Selamat tinggal putri putih ku ,selamat ulang tahun yang ke 17
18 Desember adalah hari terindah yang aku punya
Ingatlah aku adel,kenanglah aku dengan caramu sendiri,
Satu lagi...
AKU MENCINTAI MU ADELIA ....
                                                                                                Hatimu Dika Winata..


Sejak saat itu,saat seseorang yang ia sayangi telah pergi,ia tau bukan hanya dia yang tersiksa,bukan hanya dia yang sendiri,bukan hanya dia yang merasakan kehilangan . “aku tau dika, kau hanya separuh perjalanan hidupku, aku tau itu,namun bagaimanapun segalanya akan slalu ku kenang,dika aku juga mencintaimu,maap kan aku,aku belum sempat memeluk dan mencium mu malam itu,maap kan aku yang malah berteriak kasar di depan mu,maap satu lagi,aku yang akan membuat istana mu di danau itu,suatu saat...”dia kembali menangis di atas batu nisan itu,hatinya begitu sakit,sesak,hanya penyesalan yang akan datang di akhir kelak.satu kata dari ku, tersenyumlah pada siapa pun,selagi kau bisa melakukannya.


1 comment:

  1. Salam dari masa depan, mayan juga cerpennya. Btw kunjungi blog ane, masih baru sih wkwk https://postcerpen.blogspot.com

    ReplyDelete

SURAT 1 UNTUK "LISNA VER. BANDUNG"KU

20 Maret 2018  14:27 WIB Hari ini seminggu mm bukan, 6 hari lebih tepatnya sebelum aku resmi bukan lagi penghuni kosan ini. ...