cerpen ini gue bikin pas kelas 10 jadi harap di maklum ya kalo ada salah-salah apapun itu bentuknya haha. lagian jujur sih gak bisa bikin cerpen. kalo temen gue nih *lirik adita* dia jamin deh jagooo banget ! dulu aja gue pernah jadi reader pertama novelnya lho.. sayangnya novel dia gak sempet terbit malah termakan virus. tapi tenang lo pasti bakal tau tulisan-tulisan dia disini ! so.. tunggu aja puisi-puisinya,cerpen-cerpennya kecuali yaaa novelnya hahaha.
yooo monggo di baca Strangers !

Sejak
tadi tak ada suara yang terdengar,hening,hanya hembusan angin yang menyapa
rambut nya yang terurai bebas,cantik dia begitu cantik,namun tak seperti
biasanya dia terlihat murung . Adelia kau tau ? di sana ada seseorang yang
begitu memikirkan mu, Dika dia Dika seseorang yang begitu tau ,seseorang yang
begitu dekat,sangat dekat namun tak terlihat.
Gadis berperawakan tinggi sedang
bersiap-siap berangkat ke sekolah ,dia merapikan setiap inci ruangan yang akan
ia tinggal kan beberapa jam saja,hanya beberapa jam. “berantakan,huh...apa aku
gila ? padahal kemarin sudah
aku bereskan semua ruangan ini !! “ gumam nya, dia sedang berusaha meraih bawah
tempat tidurnya yang ia rasa ada sesuatu di bawahnya “ah..ya dapat !! “
pekiknya, dia mengeluarkan 1 kotak kayu usang yang penuh debu,dan sudah keropos
di makan usia juga rayap, JEGER !!sesuatu yang kecil,sesuatu yang membuat
hatinya tersayat kembali datang “ kau masih ada NATADITA ? “ ucap nya lirih dan
bergetar, tak butuh waktu berjam-jam menunggu , beberapa detik saja ia kembali
menitikan air mata yang begitu indah
keluar dengan sendirinya “ aku harus move on ! kenapa kau masih saja di sini ?
kau tau ? aku masih ingat, kau yang mencampakan ku ! “ ucapnya keras ,ia
bangkit dari duduknya ,sekejap dia menghilang di balik pintu putih yang sudah
mulai berubah menjadi warna kuning .
Badan nya terguncang, ia berlari-berlari
dan terus berlari. “TUHAN !! apa salah ku ? mengapa tak kau ijin kan aku tuk
melupakan nya ? apa Kau akan terus memberiku ingatan ini ? aku mohon hentikan
sekarang juga !! kemana dia ? kemana seseorang yang begitu ku harapkan akan
kembali ? kemana di..kkka”suaranya makin lirih,semakin lirih saat menyebutkan
suatu nama yang sudah lama tak ia ucap kan,sejak 3 tahun yang lalu.Dia masih
diam dalam tangisanyang tak bisa terlihat, di taman yang tak sengaja ia temukan
,dari tadi dia hanya diam,tak bergeming sedikit pun,dalam sekejap semuanya
basah ,hujan teruss mengguyurnya hingga sore ,ya hari ini Adelia bolos,dia tak
menghiraukan hukuman apa yang akan ia dapat besok hari.
Dia berjalan gontai, berusaha memapah
dirinya sendiri.mencari celah di antara matanya yang membengkak,di ujung jalan
sana ada seseorang yang melihatnya.dia iba ,namun apa ini saat yang tepat
untuknya muncul di hadapan gadis yang amat ia cintai ? saat ini kah ?
“Adelia...aku merindukan mu,sangat...tapi maap bukan hari ini “ dia berkata lirih,dan
pergi begitu saja . tidak Adelia tak melihatnya ,sudah dia sudah tak terlihat.
“oh...kepalaku pusing sekali,BRUKK” ucap Adelia saat ia berusaha membuka kunci
kamarnya,dia jatuh ,jauh melayang entah kemana “ADELIA...kau kenapa nak ? ya
ampun...” teriak ibu-ibu berperawakan gendut namun sangat keibuan,dia lah yang
merawat adelia semenjak kecil,ya Adelia adalah seorang anak yatim piatu yang di
titipkan di panti asuhan,sampai
sekarang.Dulu banyak yang mau mengadopsinya tapi ibu Anita lah yang tidak mau
memberikan hak asuh pada orang lain,dia terlau sayang pada gadis ini,dia hanya
berkata “Dia anaku” setiap ada yang mau mengadopsinya. Bu Anita segera membantu
Adelia untuk masuk ke kamar,malam ini dia akan merawat adelia.

Dia kembali melihat amplop surat putih
yang masih terbungkus rapih,perlahan ia membukanya dan ia mulai membaca
rentetan kata yang membuatnya tertegun,
To: Adelia
Pradhita
Selamat pagi
aku tau kau akan membacanya pagi hari,
Tersenyumlah
untuku hari ini ,aku mohon ?
Kau pasti bertanya
– tanya siapa aku ?
Kau akan
mengetahuinya 2 bulan lagi,saat kau merayakan ulang tahun mu yang ke- 17
Aku,bukan orang
yang dekat dengan mu,namun aku selalu melihatmu dari sini,
Jadi
tersenyumlah,karna itu bisa membuatku ikut tersenyum seharian,
Oya.. aku ingin
pada hari dimana aku bertemu dengan mu,kau memakai kerudung putih yang akan
segera aku kirimkan
Pagi ini,buka lah
jendela usang yang ada di kamar mu,aku akan menyimpanya di sana !
Satu lagi ,
Aku menyayangi mu
gadis ku ...
Hatimu...

To:Adelia Pradhita
Hey cepat sekali kau mengambil
kotak ini ? baru aku katakan langsung kau bawa saja !
Haha...tapi tak
apa,silahkan lihat kain itu ,itu adalah kerudung putih yang ku maksud,
Pakailah nanti 18
desember 2012 aku akan memberitahu mu lewat suratku yang ke-2..
Hatimu....
Masih
sama,isinya hanya basa-basi,tak ada nama jelas yang tertera selain nama Adelia
Pradhita. “huh,aku pikir ada namanya...baiklah aku akan menunggu hari itu”
ucapnya sambil menutup kotak itu,lalu berlalu di balik pintu tua kamarnya.
~Disana~
Sesosok
pria,sedang tersenyum di kamarnya,wajahnya tampak pucat namun semburat
kesenangan terpancar dari raut wajah tampan nya “Dika...makan obat dulu
sayang,katanya mau sembuh ?” ucap seorang ibu yang berpenampilan serba mewah
,dia ibu Greta ,ibu angkat Dika “hmm ma,aku mau makan obat asal jangan bilang
sama papah ya,kalo aku sakit lagi “sahut nya dengan wajah polos yang sengaja ia
buat untuk membujuk ibunya “hmm kamu ya ! ga bisa gitu dong sayang,kalo
penyakit kamu tambah parah gimana ?” ucap nyonya Greta cemas “mah,aku
kuat...mamah tau kan penyakit ini sudah 3 tahun aku derita,dan sampai sekarang
aku masih hidup, ayolah mah ?” rayunya lagi “Dika..baiklah
tapi ada apa sebenarnya?” Tanya nyonya Greta penasaran “akhir tahun ini aku
ingin berada di indonesia,aku ingin melihat orang yang ku sayangi,untuk yang
terakhir kalinya” ucap dika,sambil tersenyum senang,membayangkan saat dia
bertemu dengan Adelia “sayang ,bukan bukan terakhir ... mamah yakin
itu,bersabarlah” ucap nyonya Greta lirih sambil memeluk anak semata
wayangnya yang ia adopsi 3 tahun yang
lalu.
~3
tahun yang lalu~
“Dika...Dikaaa”
ucap bu Anita,dika masih saja tidak mau melepaskan pelukanya pada Adelia “gak
mau ! kalo aku ikut ibu itu, Adel juga harus ikut !!!” teriak Dika
“sayang,kalian berbeda...ada kalanya kalian bersama,dan ada kalanya kalian
berpisah” ucap bu Greta”sudah lah dik,aku akan bertemu lagi dengan mu kau akan sering kesini bukan ?”
tanya Adelia “iya aku akan sering kesini,bila perlu aku akan membuat istana di
dekat danau panti ini adel” ucap dika dengan sedih “baiklah aku tunggu”sahut
adel semangat”adel,ini kotak yang aku buat kemarin dengan pak tio,di dalamnya
ada bunga untuk mu” ucap dika,dengan senyum mengembang,lalu dengan sigap ia
mencium kening Adelia dan berkata”NATADITA
yang artinya pradhitawinata akhir nama kita” sejak saat itu Dika tak lagi kembali,tak lagi,sementara Adelia dia selalu menunggu
kedatangan Dika,sampai kapan pun,sampai dia tak terlihat.

“bu... sekarang tanggal berapa ?” ucap
Adelia yang sedang merapikan mukena yang baru saja ia pakai sholat mahgrib
berjamaah bersama anak panti yang lain “mm 17 sayang,memangnya kenapa?” jawab
bu Anita”mm tidak hanya ada sesuatu yang aku tunggu” sahut Adelia,dengan senyum mengembang di bibirnya”
ulang tahun mu ,bukan ?” tanya bu Anita penasaran” hmm bukan ulang tahunya
bu,tapi hari itu aku akan bertemu dengan orang misterius yang mengirimku surat
2 bulan yang lalu” ucap Adelia,sambil berlalu meniggalkan bu Anita yang masih
kebingungan”hmm yang mana ya del ?” tanya bu Anita lagi “ haha ibu gak usah di
inget-inget, ini urusan anak muda !”sahut adelia sambil menahan tawa melihat
wajah ibunya yang kebingungan.
Hari sudah gelap,tapi Adelia masih
menunggu surat ke-2 yang telah di janjikan untuknya,”mana ya? Ko ga ada surat
nya?” gumamnya sambil melihat sekeliling pintu kamar nya,lalu ia masuk dan
menghampiri jendela usang yang terbuka bebas,dia berdiri di samping jendela
menatap langit yang begitu indah malam ini “Dika,kau tau? Besok usia ku 17
tahun,untuk yang ke-4 kalinya kau tak datang dika,apa di sana kau lupa padaku ?
mana istana yang kau janjikan padaku di danau itu ? kotak itu sudah usang dika
-_- bunganya juga kering,aku mau yang baru,kembalilah sebelum aku mati T.T”
ucapnya parau,tak terasa air matanya kembali mengalir di pipi merahnya”aku
merindukan mu” tangisnya semakin deras ,saat ia mengatakan kata-kata yang sudah
tak terbendung lagi,namun tangisnya terhenti oleh kertas yang tak sengaja ia
sentuh di ujung kanan jendela kamarnya ,ia meghapus air matanya,dan segera
mengambil kertas itu ,lalu membacanya..
To: Adelia Pradhita (jantungku)
Selamat malam aku tau kau membaca nya malam hari...
Sudah siap bertemu dengan ku ?
Aku sudah tidak sabar Adelia
Aku mohon jangan menangisi kesendirian mu
malam ini !
Aku mohon setelah bertemu dengan ku jangan
pernah lagi kau menangis
Besok berikan lah aku senyum terbaikmu
Jalani hidupmu dengan ceria,aku rindu gelak
tawa mu
Jadi aku mohon untuk yang terakhir kali
Bahagia lah untukku
Besok gunakan kerudung itu dengan baju yang
sewarna dengannya
Datanglah pukul 7 malam ke danau dekat
panti ini..

I love you my princess :*
Hatimu...
“aku tau...apa kau dika?” tanyanya lirih sambil menutup
mulutnya tak percaya,sedetik kemudian ia buncah dengan tangisannya yang tak
bisa tertahan lagi “ aku benci pada mu !! kenapa baru sekarang ?” Adelia
menangis malam ini dia tertidur dengan kedua tangan memeluk surat kecil putih
itu,hingga pagi hari.
Hari sudah
malam,Adelia sudah bersiap-siap sejak tadi sore,memilih- milih pakaian yang
akan ia gunakan,memasang kerudung putih itu lalu melepasnya kembali,menunggu
malam yang terasa begitu lama untuknya,ya tepat pukul 7 malam dia berjalan
menuju danau dekat panti ,matanya berputar melihat sana- sini “mana dia ?”
gumamnya dalam hati.
Perlahan ia
mulai putus asa ia duduk di bangku putih yang terpasang di pinggir danau,
“selamat malam Adel” ucap seorang lelaki tampan yang segera duduk di
sampingnya,ia memakai baju yang sewarna dengan baju Adel ,ya...berwarna putih
,dengan cepat Adel menatap pria itu “Diii...kk..aa” ucapnya gugup “hmm...siapa
lagi memang ada lagi ya
cowok setampan aku di sini?” ucapnya sambil sedikit tertawa “kamu...kamu
kenapa?” tanya Adelia heran “aku? Aku tidak apa-apa,mm maap aku memakai topi
karna rambutku baru saja di potong dan ini gagal ! jadi ini hanya untuk
aksesoris” ucapnya berbohong “tapi...muka mu pucat ?”tanya adelia lagi “pucat ?
mungkin karna kau baru melihat ku setelah 3 tahun jadi muka ku terlihat
berbeda,sudahlah sini...” ucap dika sambil memapah Adelia untuk mengikutinya”di
sana lihatlah”.
Indah sangat
indah ,kerlap-kerlip lilin yang tertata di tengah danau itu membentuk sebuah
tulisan “ HAPPY BIRTHDAY ADELIA NATADITA AND I LOVE YOU” . Adelia hanya terdiam
terpaku melihat tulisan yang membuatnya sesak ,lalu ia menangis “DIKA ! AKU
MOHON ! JIKA KAU DATANG HANYA SESAAT JANGAN LAKUKAN INI ! INI AKAN MEMBUAT KU
SAKIT !” teriak Adelia parau “Adel ? aku hanya...” ucapanya terpotong “hanya
ingin memberi harapan palsu padaku ?” tanya Adelia sinis “tidak tentu
tidak,baiklah jika ini membuatmu sakit,aku akan pergi” ucap Dika lirih “pergi?
Kau pergi lagi ? knapa tidak selamanya kau PERGI !!!”sahut Adel dengan nada yag
sesak oleh tangisnya”aku menyayangimu Adel jagalah
kerudung itu sampai kapan pun “ ucap Dika sambil mengecup kening Adel “selamat
ulang tahun” ucap nya lagi lirih”aku pergi” ucapnya untuk yang terakhir.Dika
semakin menjauh ,bayanganya mulai hilang di telan kegelapan ,dan adel dia diam
menangis di danau itu hingga pagi bu Anita menemukan Adelia yang tertidur di
kursi danau,dengan keadaan demam tinggi.
Satu minggu
sejak kejadian itu ,Adelia menjadi sedikit murung,dan tepat hari minggu pagi
satu surat datang untuknya,tapi bukan dari depan pintu usangnya,bukan juga dari
jendela tua itu,ada seseorang yang mengantarkannya sambil membawa bunga serta
membawa kabar yang mungkin tidak akan bisa Adel terima . “dia sudah pergi” ucap
ibu muda dengan pakaian putih nya kepada gadis yang baru saja menginjak usia 17
tahun,”siapa?” ucap adel lirih “ini,terimalah, ini yang harus ku berikan
padamu” ucap bu greta,sambil menyerahkan surat kecil putih”dii..kka ?” tanya
Adel “kau akan tau” jawab bu
greta sambil pergi meninggalkan adel .

To: Adelia Pradhita (hidupku)
Hari yang indah bukan ?
Aku sudah menepati janji ku padamu,
Aku sudah menemuimu,dan aku sudah pergi
untuk selamanya
Adel,aku menghilang selama 3 tahun karena
aku harus diam di rumah sakit di luar negeri,maap aku telat,maap aku tidak bisa
membuat istana di danau ,namun aku sudah membuat lilin-lilin itu hidup,
Adel,aku mengidap penyakit kanker otak
stadium akhir saat bertemu dengan mu,maap aku berbohong soal rambut dan muka ku
Adel,andai Tuhan masih memberiku hidup pasti
aku akan menjadi suamimu kelak,
Namun,Tuhan berkata lain,aku hanya di
takdirkan untuk mengenalmu sampai sini,tapi aku akan terus melihatmu dari sini
dari surga
Jalanilah hari mu seperti dulu ! oya ,kau
ingat aku pernah berkata bahagialah untuku
Bukalah hatimu untuk yang lain,dan simpan
lah aku di hati kecil mu yang terdalam,
Selamat tinggal putri putih ku ,selamat
ulang tahun yang ke 17
18 Desember adalah hari terindah yang aku
punya
Ingatlah aku adel,kenanglah aku dengan
caramu sendiri,
Satu lagi...
AKU MENCINTAI MU ADELIA ....
Hatimu
Dika Winata..
Sejak
saat itu,saat seseorang yang ia sayangi telah pergi,ia tau bukan hanya dia yang
tersiksa,bukan hanya dia yang sendiri,bukan hanya dia yang merasakan kehilangan
. “aku tau dika, kau hanya separuh perjalanan hidupku, aku tau itu,namun
bagaimanapun segalanya akan slalu ku kenang,dika aku juga mencintaimu,maap kan
aku,aku belum sempat memeluk dan mencium mu malam itu,maap kan aku yang malah
berteriak kasar di depan mu,maap satu lagi,aku yang akan membuat istana mu
di danau itu,suatu saat...”dia kembali menangis di atas batu nisan itu,hatinya
begitu sakit,sesak,hanya penyesalan yang akan datang di akhir kelak.satu kata
dari ku, tersenyumlah pada siapa pun,selagi kau bisa
melakukannya.
Salam dari masa depan, mayan juga cerpennya. Btw kunjungi blog ane, masih baru sih wkwk https://postcerpen.blogspot.com
ReplyDelete