Thursday, 12 December 2013

PUISI BUAT IBU DAN BAPAK

salam petang Strangers..
hari ini gua UAS hari ke-4. gampang semua ! haha *nyombong.
tapi itu dia sebabnya gua jadi punya semangat lebih buat nyapa lu semua. yuk mulai :)

keluarga.
kalo gua pribadi ngedenger kata-kata itu yang muncuk di benak gua ya muka kedua orang tua gua dan dua adek gua yang ganteng-ganteng.
yap, orangtua. dua manusia luar biasa yang gak pernah lelah berusaha menjadikan gua manusia luar biasa berikutnya di muka bumi ini. ditambah kedua adek ganteng gua. sempurnalah hidup. jadi bagian dari mereka bikin gua ngerasa 'hidup'. damaii banget.
well, boleh donk kalo hari ini gua ngungkapin rasa sayang buat mereka lewat puisi.
cekidot strangers !

SURAT BUAT IBUNDA 


kemarau telah dipusarakan Desember
menjadi tumbal buat huujan yang tak sebasah biasanya
dan bumi manusia
terkadang sebatas merah dan hitam dalam kalender
lihatlah semak yang menggigil
dihangatkan sebuah bintamng yang terkucil
hinga ia terlihat sempurna
di pelupuk akhir tahun yang nestapa
mestinya kita laksana mereka
yang bnertumbuh dalam cinta dan masanya
walau mungkin aku memang berbeda
namun aku menyayangimu dengan cara yang sama;
"dari sudut manapun Ibu membidik ananda,
tak terukir kata cinta untuk menjadi sembah
ananda memang tak pandai menceritakannya
lewat doa sematalah Ananda mengisyaratkan semua"
tak ada yang dapat kutuai pada penghujan kini
kecuali asa tuk dapat memelukmu lebih erat lagi
aku ingin menjadi apa yang suka kau dekapi
agar pagi nanti,
kau menjadi detak buat jantung ini
dan kita laksana tubuh dengan darah yang mengaliri

KEPADA BAPAKKU YANG SEDANG BERJALAN KAKI



 Sebutlah namaku kiranya dapat menyeka peluhmu
Yang berjatuhan ramah tiap kali kau sisihkan
Juga doa dari dua anakmu
Yang meringis perih pabila kau datang dengan kosong ditangan
Ada senyum yang tak bisa kau lihat
Setia aku menitipkannya dalam doa ;
Ya Rabb, sembunyikan matahariMu agar dahinya tak basah
Ramahkanlah lautan agar tak ada hujan yang beranak
Suburkanlah sabarnya agar ia setia padaMu
Hapuskanlah setiap tikungan yang mengotori tatapannya
Bilamana matanya basah ganjarlah dengan nikmatMu
Dalam setiap dhuha panjangkan waktu hingga ia mampu tahajud
Pun begitu seterusnya

Kutulis sebuah untukmu
Karena suaraku tak selalu sua dengan telingamu
Maafkan aku karena hanya namamu yang dapat kusebut
Menambah berat dingin malam yang beku di kerut dahi

Pak, suatu hari saat sudah kudatangi tembok besar di Cina
Sudah kusaksikan peradilan cemerlang dunia
Aku, anakmu yang kau tumpahi cerita bijaksana
Akan memaksamu berhenti berjalan kaki



puisi puisi di atas asli bikinan gua. 2 puisi itu dan puisi-puisi lainnya bisa lu temuin di akun facebook gua facebook.com/aditawidya .
itu dulu dari gua... sampe ketemu lagi di entri berikutnya Strangers !

No comments:

Post a Comment

SURAT 1 UNTUK "LISNA VER. BANDUNG"KU

20 Maret 2018  14:27 WIB Hari ini seminggu mm bukan, 6 hari lebih tepatnya sebelum aku resmi bukan lagi penghuni kosan ini. ...